Hujan disertai Angin Kencang, Puluhan Hektar Padi Siap Panen Roboh


Tanaman Padi Roboh Terhempas Hujan dan Angin Puting Beliung
Hujan lebat yang disertai angin kencang beberapa hari terakhir menyebabkan robohnya tanaman padi para petani di wilayah Sidaharja, Minggu (3/4) kemarin lusa.

Padahal tanaman padi tersebut kondisinya sudah memasuki masa panen dan sebagian besar petani merasa kewalahan karena buruh tani yang biasanya membantu memanen sibuk dengan sawah masing-masing.

Akibat kejadian tersebut banyak para juragan sawah yang terpaksa turun tangan terjun ke sawah untuk memanen tanaman padi mereka.

Belum bisa diprediksi berapa jumlah kerugian akibat hujan lebat yang disertai angin puting beliung, namun bisa dipastikan bahwa jumlah tonase hasil panen berkurang akibat belum cukup umur panen atau tumbuh tunas lantaran terlalu lama terendam air.

Mesin Perontok Padi

Ini merupakan momentum di mana kita harus memikirkan kembali tentang pemanfaatan teknologi modern yakni mesin perontok padi.

Memang tidak mudah menerapkan sesuatu yang baru apalagi berbasis teknologi, entah faktor ilmu atau enggan memanfaatkan teknologi.

Tetapi kini kita dapat melihat bahwasanya masyarakat Sindanghaji sudah ada yang memanfaatkan mesin perontok padi dan dalam waktu dekat penggunaan mesin tersebut bisa bertambah banyak. Semoga para petani khususnya di Sindanghaji dalam musim panen mendatang sudah menjamur akan kepemilikan mesin tersebut.


Previous
Next Post »

2 komentar

Click here for komentar
5 April 2016 pukul 13.20 ×

teknologi memang penting ya, yang perlu sih sosialisasi pada petani dan mengajak mereka. Susah ya krn petani sudha terpaku dengan kebiasaan tertentu shg sulit diubah

Balas
avatar
admin
5 April 2016 pukul 16.55 ×

Mensosialisasikan itu mudah, tetapi mengubah pola pikir mereka untuk memanfaatkan teknologi perlu waktu dan pendekatan persuasif agar teknologi yang tepat guna ini bisa dimanfaatkan optimal. Pasalnya tenaga manusia khususnya bidang pertanian padi baik untuk buruh tanam, atau tenaga di musim panen padi berkurang. Hal tersebut disebabkan karena generasi muda kita sudah banyak yang enggan ke sawah dan memilih bekerja di kota.

Balas
avatar
admin
Thanks for your comment